Aliran-aliran Sastra Dalam Puisi

Halo sahabat sajak!

Bagaimana kabarnya?

Semoga sehat selalu, kali ini kami akan berbagi sedikit informasi tentang Aliran-aliran sastra dalam puisi. Sudah penasaran? Baik langsung saja!

Aliran-aliran Sastra Dalam Puisi – Aliran sastra adalah ekspresi jiwa, pilihan estetis dan pandangan hidup yang menjadi titik tolak penciptaan karya sastra. Aliran sastra dalam puisi adalah pilihan estetika, bentuk ekspresi dan pandangan hidup penyair yang mewarnai puisi-puisinya. Banyak aliran sastra yang telah mewarnai dunia puisi, berikut pembagiannya.

aliran-aliran-sastra-dalam-puisi
Image by Ulrike Mai from Pixabay

Berikut adalah Aliran-Aliran Sastra Dalam Puisi

 

  1. Aliran Realisme
    Aliran realisme ini sering disebut pula realisme sosial. Ada pula yang menyebutnya sebagai seni yang objektif. Aliran ini menuntut penyairnya untuk melukiskan sesuatu sesuai dengan kenyataan sebenarnya secara teliti dan detai. Aliran ini berpandangan bahwa adanya hubungan dialektika antara sastra dan kenyataan (Widarmanto,2013:17).

    Contoh Puisi

    Sajak Anak-anak – Wiji ThukulAnak-anak kecil
    Bermain di jalan-jalan
    Kehilangan tanah lapang
    Pohon tumbang
    Tembok didirikan
    Kiri-kanan menyempit
    Anak-anak terimpit Anak-anak itu anak-anak kita
    Ingatlah ketika kau mendirikan rumah
    Ingatlah ketika kau menancapkan
    Pipa pabrikAnak-anak kecil berdesakan
    Sepak bola di jalan-jalan
    Bila jendela kacamu berantakan
    Tengoklah anak-anak itu
    Pandanglah pagar besimu
    Sungguh luas halaman rumahmu

    Solo, 9 juni 87

  2. Aliran Ekspresionisme
    Berbanding terbalik dengan aliran realisme, aliran ini dianggap sebagai seni yang subyektif. Ekspresionisme lebih mementingkan pengucapan secara spontan. Aliran ini sangat sesuai dengan hati penyair, semua rasa yang menumpuk dan bergejolak dalam hati sangat tepat menggunakan aliran ekspresionisme.

    Contoh Puisi
    AKU – Chairil Anwar

    Kalau sampai waktuku
    ‘ku mau tak seorang ‘kan merayu
    Tidak juga kauTak perlu sedu sedan itu
    Aku ini binatang jalang
    Dari kumpulannya terbuang

    Biar peluru menembus kulitku
    Aku tetap menerjang

    Luka dan bisa kubawa berlari
    Berlari
    Hingga hilang pedih peri
    Dan aku lebih tidak perduli
    Aku mau hidup seribu tahun lagi

    Maret, 1943

    Baca: Pengertian Puisi

  3. Aliran Impresionisme
    Impresionisme berasal dari kata impresio yan berarti kesan (Tjahjono, 1998:219). Impresionisme merupakan aliran sastra yang berusaha melukiskan kesan sesaat dari sesuatu hal yang diamati penyairnya. Bisa dibilang impresionisme ini adalah sketsa, semuanya tidak dilukiskan secara jelas.

    Contoh Puisi

    Kucing – Omi Intan Naomipada kucing kadang kulihat seekor aku
    saat ditipu dengan eongnya yang beledu
    cakarnya menggeram di bawah bantalkuia bersolek, matanya penuh rencana
    cahaya siang mengibaskan ekornya
    ia sangat manusiaditampiknya daging yang kusodorkan
    tapi dilahapnya kerupuk teri
    sudah itu dibongkarnya isi perutku mencari nasi

    Allah menciptanya tak tertebak
    ketika orang pada bangun
    kucingku mendengkur –
    sudah waktunya tidur

    1990

  4. Aliran Romantisme
    Romantisme adalah aliran yang lebih mengutamakan perasaan (Tjahjono, 1998: 224). Aliran romantisme berpendapat bahwa rahasia alam tidak cukup dipelajari melalui otak manusia, tetapi juga harus melalui intuisi dan perasaan. Aliran romantisme mengutamakan rasa. Pengarang-pengarang aliran romantisme mengajak pembacanya mengarungi semua keindahan dengan mengutamakan keharuan rasa.


    Contoh Puisi

    Surat Cinta – W.S Rendra

    Kutulis surat ini
    Kala hujan gerimis
    Bagai bunyi tambur mainan
    Anak-anak peri dunia yang gaib
    Dan angin mendesah,
    Wahai, dik Narti
    Aku cinta padamu!
    Kutulis surat ini
    Kala langit menangis
    Dan dua ekor belibis
    Bercintaan di dalam kolam
    Bagai dua anak nakal
    Jenaka dan manis
    Mengibaskan ekor,
    Serta menggetarkan bulu-bulunya
    Wahai, dik Narti, Kupinang kau menjadi istriku!
    Kaki-kaki hujan yang runcing
    Menyentuh ujungnya bumi
    Kaki-kaki cinta yang tegas
    Bagai logam berat gemerlapan
    Menembus ke muka
    Dan tak kan kunjung diundurkan.

    Engkau adalah putri duyung
    Tawananku
    Putri duyung dengan
    Suara merdu lembut
    Bagai angin laut,
    Mendesahkan bagiku!
    Angin mendesah
    Selalu mendesah
    Dengan ratapnya yang merdu
    Engkau adalah putri duyung
    Tergolek lemas
    Mengejap-ngejapkan matanya yang indah
    Dalam jaringku.
    Wahai, putri duyung,
    Aku menjaringmu,
    Aku melamarmu
    Kutulis surat ini
    Kala hujan gerimis
    Karena langit
    Gadis manja dan manis
    Menangis meminta mainan
    Dua anak lelaki nakal
    Bersenda gurau dalam selokan

    1961

    aliran-aliran-sastra-dalam-puisi
    Image by Johann Lavandier from Pixabay
  5. Aliran Simbolisme
    Aliran ini merupakan aliran yang muncul sebagai reaksi atas realisme. Pengarang yang beraliran simbolisme berupaya melukiskan sesuatu dengan tidak secara terang-terangan, tetapi dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang seperti hewan atau tumbuhan.

    Contoh Puisi 

    Stasiun Penantian – Umamnih 

    Stasiun penantian
    Telah menjadi saksi bisu cerita kita
    Menyimpan banyak tanya
    Menyimpan banyak keluh kesah

    Kini kisah tersisa puing-puing kehancuran
    Tak ada penyelesaian
    Yang tersisa hanya penyesalan

    Menyakitkan memang
    Malamku habis dengan bulan-bulanan rasa kecewa
    Pikiran pun tak lagi sejalan dengan hati
    Kemana lagi ia akan pergi dan berpijak untuk menetap

    Kini kisah tak lagi diukir kembali
    Stasiun penantian akan kembali menikmati kesunyian
    Menunggu gerbong harapan
    Menanti gerbong dambaan

    Biarkan gerbong yang lalu meninggalkan luka
    Tanpa pamit
    Hingga tak ada persiapan untuk ditinggalkan

    Biarkan gerbong yang lalu memberikan pelajaran
    Walau singkat
    Tapi cukup banyak pesan yang dititipkan
    Walau sesaat
    Tapi begitu menyakitkan

    Nampaknya stasiun penantian telah usang
    Dia lelah melihat pertikaian yang ada
    Kereta yang lalu-lalang pun bosan dibicarakan
    Dia berperan dalam hidup namun tak dapat menungungkapkan atau meleraikan setiap keributan

    Keindahan sudah seharusnya hadir dan dihadirkan
    Hanya diri sendiri yang mampu mengadakan segala keindahan
    Walau banyak luka
    Tapi tetap menikmati adalah jalan keluarnya
    Agar dapat menemukan setiap keindahan

    Kini harapan semakin memudar
    Seiring waktu yang terus berputar
    Sejalan dengan hati yang semakin teriris
    Pikiran yang tak sadar
    Bahwa rasa bangga berubah menjadi luka
    Hanya karena kabar yang kunjung didapatkan

    Iya kabar dari alam
    Apakah hati ini masih pantas untuk dijadikan pemukiman
    Banyak keceriaan yang hidup
    Banyak kebahagiaan yang tersebar
    Walau luka tak pernah absen dari setiap bahagia

    Setidaknya aku ingin sedikit merasakan bahagia
    Bersama gerbong sederhana
    Namun dapat menjadikan hidup ini begitu sempurna

    Nyatanya semua hanya ilusi duniawi
    Segala indraku dibius ambisi
    Yang tak pernah memperdulikan diri sendiri
    Hingga karat menyebar pada setiap sisi
    Hingga lumut mengikat hinggat kuat
    Bahwa hidupku dinyatakan tamat
    Pada harapan hampa dan kepastian palsu

    2020

    Baca: 10 Puisi Wiji Thukul Yang Menggetarkan Hati

  6. Aliran Mistisme
    Aliran mistisme adalah aliran kesusastraan yang bersifat melukiskan hubungan manusia dengan wujud keilahian, persatuang yang tinggi. Mistisme selalu memaparkan keharuan dan kekaguman penulis terhadap ketuhanan dan keabadian.

    Contoh Puisi
    Ketenangan Jiwa – Umamnih

    Ketenangan jiwa baru terasa ketika pendar hikmahNya terpancar
    Pada diri yang gelisah akan gaduhnya dunia
    Pada diri yang kelu melihat pertikaian dimana-mana

    Ketenangan jiwa baru terasa ketika sujud ini ku ikhlaskan
    Melepaskan rumitnya pikiran tanpa jalan keluar
    Melepaskan luka di hati yang tak kunjung pergi

    Aku hanya butuh ketenangan
    Bukan janji-janji kasih sayang
    Aku hanya butuh ketenangan
    Bukan harta yang berlimpah tanpa berkahNya
    Aku hanya butuh ketenangan
    Bukan ketenaran yang melupakanku dari daratan
    Aku hanya butuh ketenangan
    Bukan janji-janji politisi yang hanya mampu memberikan kesesakan hidup
    Aku hanya butuh ketenangan
    Bukan sekadar ilusi perhatian yang mengharapkan kembali

    Aku hanya tulang rusuk yang butuh teman hidup
    Agar mampu menenangkan penatnya pikiran dan gunda gulananya hati

    Elegi kulantunkan untuk diri ini yang mulai hilang
    Kesejukan udara
    Ketentraman hidup
    dan
    Kenikmatan sujud

    Bicara hati
    Bicara tambatan hati
    Semua hanya melahirkan pilu lalu membuatku embara ke ujung kesengsaraan

    2020

  7. Aliran Surealisme
    Aliran ini merupakan aliran sastra yang melukiskan berbagai objek dan tanggapan secara serentak. Karya sastra aliran ini umumnya memiliki gaya pengucapan yang melompat-lompat dan bawah sadar atau mengangkat obyek-obyek dalam mimpi, keadaan jiwa antara tidur dan jaga.Contoh Puisi

    Kaki Angin – Ahda Imran

    kaki angin yang putih
    berjalan pelan di daun teratai
    tenang dan berwibawa. Air dan ikan-ikan terdiam.
    Langit dan pohonan menyiapkan lagu pujian.
    Burung-burung gereja terbang ke arah hilang. Sebuah lonceng dibunyikan
    Lalu ada yang berjalan berselubung kain hitam
    suara orang berbisik, ringkik kuda dan desis ular
    di angkasa hujan seperti sebuah kerajaan dan para
    penyerbu yang menyeru namamu. Mereka memburu
    para pemberontak dengan pahala dan hukum
    perang suci

    Kaki angin yang putih
    berjalan pelan di pecahan kaca
    tenang dan berwibawa. Bayang tubuhmu
    atas air-menyelinap ke lubuk lenyap
    membasuh percik darah di tubuh ikan-ikan
    pohonan bergerak melepaskan ribuan burung
    lonceng kembali dibunyikan. Tapi tak ada apa
    dan siapapun

    Lalu ada yang berjalan berselubung kain hitam
    menjauhi lagu pujian. Kakinya berdarah penuh
    pecahan kaca. Tangannya ditumbuhi kelopak
    teratai. Diberkatinya hujan, para pemberontak
    dan kuda yang menderu ke padang jauh. Pada
    hari keramat -di jalan setapak -seorang anak
    menemukan jejak kakimu yang putih

    Di luar barisan jemaat

Itulah Aliran-aliran sastra dalam puisi, tinggalkan komentar jika sahabat sajak suka dengan artikel di atas atau ingin memberikan masukan? Sangat dipersilahkan! Jangan lupa berbagi informasi ini kepada teman kalian!

“Aku akan selalu kuukir namamu dalam setiap pijak langkahku”
Umamnih

Sumber: Yuk Nulis Puisi – Tjahjono Widarmanto

 

3 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here