Aliran-aliran Sastra Dalam Puisi
Halo sahabat sajak!
Bagaimana kabarnya?
Semoga sehat selalu, kali ini kami akan berbagi sedikit informasi tentang Aliran-aliran sastra dalam puisi. Sudah penasaran? Baik langsung saja!
Aliran-aliran Sastra Dalam Puisi – Aliran sastra adalah ekspresi jiwa, pilihan estetis dan pandangan hidup yang menjadi titik tolak penciptaan karya sastra. Aliran sastra dalam puisi adalah pilihan estetika, bentuk ekspresi dan pandangan hidup penyair yang mewarnai puisi-puisinya. Banyak aliran sastra yang telah mewarnai dunia puisi, berikut pembagiannya.

Berikut adalah Aliran-Aliran Sastra Dalam Puisi
- Aliran Realisme
Aliran realisme ini sering disebut pula realisme sosial. Ada pula yang menyebutnya sebagai seni yang objektif. Aliran ini menuntut penyairnya untuk melukiskan sesuatu sesuai dengan kenyataan sebenarnya secara teliti dan detai. Aliran ini berpandangan bahwa adanya hubungan dialektika antara sastra dan kenyataan (Widarmanto,2013:17).
Contoh Puisi
Sajak Anak-anak – Wiji ThukulAnak-anak kecil
Bermain di jalan-jalan
Kehilangan tanah lapang
Pohon tumbang
Tembok didirikan
Kiri-kanan menyempit
Anak-anak terimpit Anak-anak itu anak-anak kita
Ingatlah ketika kau mendirikan rumah
Ingatlah ketika kau menancapkan
Pipa pabrikAnak-anak kecil berdesakan
Sepak bola di jalan-jalan
Bila jendela kacamu berantakan
Tengoklah anak-anak itu
Pandanglah pagar besimu
Sungguh luas halaman rumahmuSolo, 9 juni 87
- Aliran Ekspresionisme
Berbanding terbalik dengan aliran realisme, aliran ini dianggap sebagai seni yang subyektif. Ekspresionisme lebih mementingkan pengucapan secara spontan. Aliran ini sangat sesuai dengan hati penyair, semua rasa yang menumpuk dan bergejolak dalam hati sangat tepat menggunakan aliran ekspresionisme.
Contoh PuisiAKU – Chairil AnwarKalau sampai waktuku
‘ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kauTak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitku
Aku tetap menerjangLuka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagiMaret, 1943
Baca: Pengertian Puisi
- Aliran Impresionisme
Impresionisme berasal dari kata impresio yan berarti kesan (Tjahjono, 1998:219). Impresionisme merupakan aliran sastra yang berusaha melukiskan kesan sesaat dari sesuatu hal yang diamati penyairnya. Bisa dibilang impresionisme ini adalah sketsa, semuanya tidak dilukiskan secara jelas.
Contoh Puisi
Kucing – Omi Intan Naomipada kucing kadang kulihat seekor aku
saat ditipu dengan eongnya yang beledu
cakarnya menggeram di bawah bantalkuia bersolek, matanya penuh rencana
cahaya siang mengibaskan ekornya
ia sangat manusiaditampiknya daging yang kusodorkan
tapi dilahapnya kerupuk teri
sudah itu dibongkarnya isi perutku mencari nasiAllah menciptanya tak tertebak
ketika orang pada bangun
kucingku mendengkur –
sudah waktunya tidur1990
- Aliran Romantisme
Romantisme adalah aliran yang lebih mengutamakan perasaan (Tjahjono, 1998: 224). Aliran romantisme berpendapat bahwa rahasia alam tidak cukup dipelajari melalui otak manusia, tetapi juga harus melalui intuisi dan perasaan. Aliran romantisme mengutamakan rasa. Pengarang-pengarang aliran romantisme mengajak pembacanya mengarungi semua keindahan dengan mengutamakan keharuan rasa.
Contoh PuisiSurat Cinta – W.S Rendra
Kutulis surat ini
Kala hujan gerimis
Bagai bunyi tambur mainan
Anak-anak peri dunia yang gaib
Dan angin mendesah,
Wahai, dik Narti
Aku cinta padamu!
Kutulis surat ini
Kala langit menangis
Dan dua ekor belibis
Bercintaan di dalam kolam
Bagai dua anak nakal
Jenaka dan manis
Mengibaskan ekor,
Serta menggetarkan bulu-bulunya
Wahai, dik Narti, Kupinang kau menjadi istriku!
Kaki-kaki hujan yang runcing
Menyentuh ujungnya bumi
Kaki-kaki cinta yang tegas
Bagai logam berat gemerlapan
Menembus ke muka
Dan tak kan kunjung diundurkan.Engkau adalah putri duyung
Tawananku
Putri duyung dengan
Suara merdu lembut
Bagai angin laut,
Mendesahkan bagiku!
Angin mendesah
Selalu mendesah
Dengan ratapnya yang merdu
Engkau adalah putri duyung
Tergolek lemas
Mengejap-ngejapkan matanya yang indah
Dalam jaringku.
Wahai, putri duyung,
Aku menjaringmu,
Aku melamarmu
Kutulis surat ini
Kala hujan gerimis
Karena langit
Gadis manja dan manis
Menangis meminta mainan
Dua anak lelaki nakal
Bersenda gurau dalam selokan1961
Image by Johann Lavandier from Pixabay - Aliran Simbolisme
Aliran ini merupakan aliran yang muncul sebagai reaksi atas realisme. Pengarang yang beraliran simbolisme berupaya melukiskan sesuatu dengan tidak secara terang-terangan, tetapi dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang seperti hewan atau tumbuhan.
Contoh PuisiStasiun Penantian – Umamnih
Stasiun penantian
Telah menjadi saksi bisu cerita kita
Menyimpan banyak tanya
Menyimpan banyak keluh kesahKini kisah tersisa puing-puing kehancuran
Tak ada penyelesaian
Yang tersisa hanya penyesalanMenyakitkan memang
Malamku habis dengan bulan-bulanan rasa kecewa
Pikiran pun tak lagi sejalan dengan hati
Kemana lagi ia akan pergi dan berpijak untuk menetapKini kisah tak lagi diukir kembali
Stasiun penantian akan kembali menikmati kesunyian
Menunggu gerbong harapan
Menanti gerbong dambaanBiarkan gerbong yang lalu meninggalkan luka
Tanpa pamit
Hingga tak ada persiapan untuk ditinggalkanBiarkan gerbong yang lalu memberikan pelajaran
Walau singkat
Tapi cukup banyak pesan yang dititipkan
Walau sesaat
Tapi begitu menyakitkanNampaknya stasiun penantian telah usang
Dia lelah melihat pertikaian yang ada
Kereta yang lalu-lalang pun bosan dibicarakan
Dia berperan dalam hidup namun tak dapat menungungkapkan atau meleraikan setiap keributanKeindahan sudah seharusnya hadir dan dihadirkan
Hanya diri sendiri yang mampu mengadakan segala keindahan
Walau banyak luka
Tapi tetap menikmati adalah jalan keluarnya
Agar dapat menemukan setiap keindahanKini harapan semakin memudar
Seiring waktu yang terus berputar
Sejalan dengan hati yang semakin teriris
Pikiran yang tak sadar
Bahwa rasa bangga berubah menjadi luka
Hanya karena kabar yang kunjung didapatkanIya kabar dari alam
Apakah hati ini masih pantas untuk dijadikan pemukiman
Banyak keceriaan yang hidup
Banyak kebahagiaan yang tersebar
Walau luka tak pernah absen dari setiap bahagiaSetidaknya aku ingin sedikit merasakan bahagia
Bersama gerbong sederhana
Namun dapat menjadikan hidup ini begitu sempurnaNyatanya semua hanya ilusi duniawi
Segala indraku dibius ambisi
Yang tak pernah memperdulikan diri sendiri
Hingga karat menyebar pada setiap sisi
Hingga lumut mengikat hinggat kuat
Bahwa hidupku dinyatakan tamat
Pada harapan hampa dan kepastian palsu2020
- Aliran Mistisme
Aliran mistisme adalah aliran kesusastraan yang bersifat melukiskan hubungan manusia dengan wujud keilahian, persatuang yang tinggi. Mistisme selalu memaparkan keharuan dan kekaguman penulis terhadap ketuhanan dan keabadian.
Contoh PuisiKetenangan Jiwa – UmamnihKetenangan jiwa baru terasa ketika pendar hikmahNya terpancar
Pada diri yang gelisah akan gaduhnya dunia
Pada diri yang kelu melihat pertikaian dimana-manaKetenangan jiwa baru terasa ketika sujud ini ku ikhlaskan
Melepaskan rumitnya pikiran tanpa jalan keluar
Melepaskan luka di hati yang tak kunjung pergiAku hanya butuh ketenangan
Bukan janji-janji kasih sayang
Aku hanya butuh ketenangan
Bukan harta yang berlimpah tanpa berkahNya
Aku hanya butuh ketenangan
Bukan ketenaran yang melupakanku dari daratan
Aku hanya butuh ketenangan
Bukan janji-janji politisi yang hanya mampu memberikan kesesakan hidup
Aku hanya butuh ketenangan
Bukan sekadar ilusi perhatian yang mengharapkan kembaliAku hanya tulang rusuk yang butuh teman hidup
Agar mampu menenangkan penatnya pikiran dan gunda gulananya hatiElegi kulantunkan untuk diri ini yang mulai hilang
Kesejukan udara
Ketentraman hidup
dan
Kenikmatan sujudBicara hati
Bicara tambatan hati
Semua hanya melahirkan pilu lalu membuatku embara ke ujung kesengsaraan2020
- Aliran Surealisme
Aliran ini merupakan aliran sastra yang melukiskan berbagai objek dan tanggapan secara serentak. Karya sastra aliran ini umumnya memiliki gaya pengucapan yang melompat-lompat dan bawah sadar atau mengangkat obyek-obyek dalam mimpi, keadaan jiwa antara tidur dan jaga.Contoh Puisi
Kaki Angin – Ahda Imrankaki angin yang putih
berjalan pelan di daun teratai
tenang dan berwibawa. Air dan ikan-ikan terdiam.
Langit dan pohonan menyiapkan lagu pujian.
Burung-burung gereja terbang ke arah hilang. Sebuah lonceng dibunyikan
Lalu ada yang berjalan berselubung kain hitam
suara orang berbisik, ringkik kuda dan desis ular
di angkasa hujan seperti sebuah kerajaan dan para
penyerbu yang menyeru namamu. Mereka memburu
para pemberontak dengan pahala dan hukum
perang suciKaki angin yang putih
berjalan pelan di pecahan kaca
tenang dan berwibawa. Bayang tubuhmu
atas air-menyelinap ke lubuk lenyap
membasuh percik darah di tubuh ikan-ikan
pohonan bergerak melepaskan ribuan burung
lonceng kembali dibunyikan. Tapi tak ada apa
dan siapapunLalu ada yang berjalan berselubung kain hitam
menjauhi lagu pujian. Kakinya berdarah penuh
pecahan kaca. Tangannya ditumbuhi kelopak
teratai. Diberkatinya hujan, para pemberontak
dan kuda yang menderu ke padang jauh. Pada
hari keramat -di jalan setapak -seorang anak
menemukan jejak kakimu yang putihDi luar barisan jemaat
Itulah Aliran-aliran sastra dalam puisi, tinggalkan komentar jika sahabat sajak suka dengan artikel di atas atau ingin memberikan masukan? Sangat dipersilahkan! Jangan lupa berbagi informasi ini kepada teman kalian!
“Aku akan selalu kuukir namamu dalam setiap pijak langkahku”
Umamnih
Sumber: Yuk Nulis Puisi – Tjahjono Widarmanto
Terima kasih sangat bermanfaat
terima kasih kembali kak hehe
Cukup bagus! Saya suka