Jenis Paragraf Berdasarkan Gaya Ekspresi

Halo sahabat sajak!

Bagaimana kabarnya?

Semoga sehat selalu, kali ini kami akan berbagi sedikit informasi tentang Jenis Paragraf Berdasarkan Pola Pernalaran. Sudah penasaran? Baik langsung saja!

jenis-paragraf-berdasarkan-ekspresi-pengungkapan
Image by Engin Akyurt from Pixabay

Jenis Paragraf Berdasarkan Gaya Ekspresi – Suatu gagasan dapat diungkapkan dengan berbagai gaya bergantung pada tujuan komunikasinya. Tujuan komunikasi yang berbeda pasti akan disampaikan dengan gaya pengungkapan yang berbeda pula. Gaya atau corak ekspresi meliputi narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Berikut perincian tiap-tiap gaya tersebut:

A. Paragraf Narasi (Kisahan)

Narasi merupakan gaya pengungkapan yang bertujuan menceritakan atau mengisahkan rangkaian kejadian atau peristiwa–baik peristiwa kenyataan maupun peristiwa rekaan–atau pengalaman hidup berdasarkan perkembangannya dari waktu ke waktu sehingga tampak seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa itu. Ciri utama paragraf adalah adanya peristiwa atau kejadian, baik yang benar-benar terjadi atau berupa imajinasi maupun gabungan keduanya, yang dirangkai dalam urutan waktu.

1. Berdasarkan tujuannya, narasi dapat dibedakan atas narasi ekspositoris, artistik, dan sugestif.


Baca Juga: Jenis Paragraf Berdasarkan Pola Pernalaran


a. Narasi Ekspositoris

Berisi penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang (biasanya satu orang). Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya.

b. Narasi Artistik

Berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu atau menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

c. Narasi Sugestif

Berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu dan menyampaikan suatu amanat secara terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

2. Berdasarkan sifat informasinya, ada narasi yang berupa fakta dan narasi yang berupa fiksi.

a. Narasi yang berisi fakta adalah biograsi, autobiografi, atau kisah pengalaman.

b. Narasi yang berupa fiksi adalah novel, cerita pendek, cerita bersambung, dan cerita bergambar.

B. Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi berisi gambaran mengenai suatu objek atau suatu keadaan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera. Paragraf ini bertujuan memberikan kesan/impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis.

Paragraf deskripsi mempunyai beberapa pola pengembangan, yaitu pola deskripsi spasial, pola deskripsi sudut pandang, pola deskripsi pengamatan (observasi), dan pola deskripsi fokus.

1. Pola Deskripsi Spasial merupakan suatu pola pengembangan paragraf yang menggambarkan objek berupa ruang, benda, atau tempat.

2. Pola Deskripsi Sudut Pandang merupakan suatu pola sudut pandang yang didasarkan atas posisi penulis dalam menggambarkan suatu objek. Pola pengembangan sudut pandang dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang subjektif dan sudut pandang objektif.

a. Pola subjektif adalah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara menggambarkan objek sesuai dengan penafsiran yang disertai kesan atau opini dari penulis

b. Pola objektif adalah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara menggambarkan objek secara apa adanya tanpa disertai opini penulis.

3. Pola Deskripsi Pengamatan (observasi) adalah suatu pola paragraf yang dikembangkan dengan melakukan pengamatang terhadap objek yang akan dideskripsikan. Pembaca seolah-olaj dapat melihat atau mengalami sendiri tentang objek yang dilukiskan.

4. Pola Deskripsi Fokus merupakan suatu pola paragraf yang dikembangkan dengan menonjolkan suatu bagian objek yang dideskripsikan. Perhatian pembaca atau pendengar terfokus pada bagian objek yang dideskripsikan. Paragraf deskripsi fokus ini dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa, objek benda, atau manusia. Paragraf ini menggunakan pilihan kata atau kalimat yang tepat dan menarik perhatian pembaca.


Baca Juga: Pengertian Kata Benda, Ciri, Jenis, Penggunaan dan Contohnya


C. Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang bertujuan untuk menginformasikan sesuatau sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah/nonfksi. Sumber untuk penulisan ini dapat diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.

Paragraf eksposisi tidak selalu terbagi atas bagian-bagian yang disebut pembukaan, pengembangan, dan penutup. Hal ini sangat bergantung pada sifat tulisan dan tujuan yang hendak dicapai. Adapun ciri-ciri paragraf eksposisi, antara lain:

a. berusaha menjelaskan sesuatu

b. gaya tulisan bersifat informatif

c. fakta dipakai sebagai alat konstribusi

d. fakta dipakai sebagai alat untuk mengonkretkan informasi.

Paragraf eksposisi dapat dikembangkan melalui klasifikasi, ilustrasi, perbandingan/pertentangan, laporan, proses, atau definisi. Dalam pengembangan dengan klasifikasi, kalimat-kalimat penjelasnya merupakan bentuk pengelompokan dari gagasan utamanya.

D. Paragraf Persuasif

Paragraf persuasif adalah paragraf yang berisi ajakan. Paragraf persuasi bertujuan untuk membujuk pembaca agar mau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu menyampaikan bukti dengan data dan fakta pendukung.

Contoh paragraf persuasi yang sering kita temukan adalah propaganda yang dilakukan oleh berbagi lembaga, badan, atau organisasi serta iklan yang disampaikan dalam berbagai media untuk menarik perhatian konsumen dan mempromosikan suatu produk. Untuk mengajak atau mengimbau pembaca, penulis dapat menggunakan ungkapan persuasif, seperti ayo atau mari.

E. Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi atau paragraf bahasan adalah suatu corak paragraf yang bertujuan membuktikan pendapat penulis agar pembaca menerima pendapatannya. Dalam paragraf ini penulis menyampaikan pendapat yang disertai penjelasan dan alasan yang kuat dan meyakinkan dengan maksud agar pembaca bisa terpengaruhi.

Dasar tulisan argumentasi adalah beprikir kritis dan logis berdasarkan fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Fakta-fakta tersebut diperoleh dengan berbagai cara, antara lain, bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar, atau internet), wawancara atau angket, penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi. Selain itu, paragraf ini harus dijauhkan dari emosi dan unsur subjektif.

Paragraf argumentasi dapat dikembangkan dengan pola sebab-akibat, yakni menyampaikan terlebih dahulu sebab-sebabnya dan diakhiri dengan pernyataan sebagi akibar dari sebab tersebut. Dalam penggunaannya, pola sebab-akibat dapat disajikan menjadi akibat-sebab, yaitu menyampaikan terlebih dahulu akibatnya kemudian dicari sebab-sebabnya. Kata penghubung antarkalimat yang dapat digunakan dalam paragraf ini, antara lain, adalah oleh karena itu, dengan demikian, oleh sebab itu.

Itulah Jenis Paragraf Berdasarkan Gaya Ekspresi.
Tinggalkan komentar jika sahabat sajak suka dengan artikel di atas.
Ingin memberikan masukan karena ada kesalahan penulisan, nama atau ketinggian? Sangat dipersilahkan!
Jangan lupa berbagi informasi ini kepada teman kalian!

“Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri”
― Pramoedya Ananta Toer

Sumber: Paragraf: Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia – Suladi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here