Rampai Sajak #1
Halo sahabat sajak!
Bagaimana kabarnya?
Semoga sehat selalu, kali ini kami akan berbagi tentang Rampai Sajak #1 buah karya sahabat sajak M. Hidayat. Sudah penasaran? Baik langsung saja!
Rampai Sajak #1 – Rampai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah campuran atau kumpulan dari berbagai macam (buku, bunga, dan sebagainya). Kali ini kami akan berbagi kumpulan sajak buah karya sahabat sajak. Banyak surel masuk ke lelahbersajak@gmail.com salah satunya dari M. Hidayat yang akan kami bagikan. Karya yang dikirim bermacam-macam, ada yang mengirim cerpen, artikel, puisi, bahkan kumpulan karyanya.

Baik langsung saja, inilah Rampai Sajak #1 buah karya M. Hidayat:
Celurit Sakera
Sakera….
Kau beri isyarat tanya
Menyelipkan doa
Menembus kelamnya cita-citaPada madura
Kau lantakkan tanah
Membajak kerontang dada
Berkecai raga, berlumur darahPada lengkung tubuhmu
Kau hunjam otak dungu para serdadu
agar mereka tak menyerbu
dengan selempang hangat pelurukau tak ragu tuk maju
terbakar dalam bara tungku
mengoyak daging selaksa dadunamun, kau tak mau itu
tumbal seribu yang kau butuh
luluh dalam dekapan prabu
mengalir darah air mata ibukau bekaskan goresan sejarah yang suram
dalam kitaran cerlang lampu temaram
mengenang kisah pekat melebur hitam
di sini kau bubungkan sumpah“maju tak gentar, membela yang benar”
Madura, 13 Maret 2020
Baca Juga: Suara Hati Rakyat
Air Mata Darah
Kukucurkan air mata darah di negeri petaka
Pada kitaran gembur tanah Nusantara
Yang mana mata air kita meruah
Dari sejarah mengangkangi serakahWalau air mata berdiri di kota-kota
Serpihan kertas tak ‘kan bisa
Lantaran, amir tak mau duka nestapa
Sebab ia berkacamata mayaDi bawah bendera pusaka
Kunyanyikan lara
Sorak-sorai rakyat jelata
Menyeruak di penjuru jazirahIa telan surga kami
Seraya tak peduli hati nurani
Merangkul mata air
Mengucap kata usirDi sini langit berwajah geram
Memandangi air mata dendamIa tak ‘kan bisa lari
Dari dua bola mata ini
Mencoba pergi
Kan kaujumpai pijakan air mata diriKapankah air mata akan sudah
Madura, 14 Maret 2020
Hikayat Daun Lontar
; Pejabat
Kuciptakan bait ibah pada indonesia
Yang menjadi budak dari tuan serakah
Ia merangkul kekayaan alam segalanya
Menyisakan serakan sampah-sampahPejabat…
Kau sungguh bejat
Menyimpan tikus di kantor negara
Membiarkan ia berkeliaran kemana-manaPejabat…
Tikusmu rakus memakan hak kita
Hukum ia agar jera
Kurung ia dalam kelamnya penjaraNamun itu hanya khayal
Pejabat yang gagah
Tersimpuh lemah di dekapan cerlang uang
Hukum takut menegakkan tiang keadilan
Roboh dalam nikmatnya sogokanHanya secarik daun lontar yang kutuliskan
Sebagai sastrawan berwajah demonstranMadura, 15 Maret 2020
Ibu Bangsa
Kau jahiti bangsa ini dengan benang tulus
Mengikat erat persatuan bangsa-bangsa
Dalam bendera pusakaKini, ia gagah berkibar pada pilar kebangsaan
Mengisyaratkan pada negara tetangga
Akan kemerdekaanIbu bangsa…
Perjuangan kami menghalau para penjajah
Tiada guna tanpa tangan kemulyaan
Yang rela menyulam cinta
Pada kain putih berpadu merahKau putri indonesia
Sungguh mulia
Kelihaianmu mencipta simbol-simbol bangsaMadura, 16 Maret 2020
Pulau Garam I
Di haluan selat madura
Bumi menyimpan kekayaannya
Membumbui keasinan rasa
Menumpuk gundukan garam yang dirauk orang maduraKulindungi ia
Pada plastik yang membungkusnya
Memanjakan lidah-lidah ibu rumah tangga
Akan masakan yang membutuhkan kelezatannyaNamun, sekarang rasa itu mulai tenggelam
Telah hilang dalam zamanMadura, 17 Maret 2020
Baca juga: Jenis Paragraf Berdasarkan Gaya Ekspresi
Pulau Garam II
Mengitari pijakan butir-butir garam
Tapak kakiku mulai gersang
Mengenang masa silam
Pada gembur tanah yang masih dikenangSulingan bambu yang menetralkan rasa masam
Tertuang pada bilahan bambu yang dijemur membentang
Mengeras hingga terkelupas membentuk kristal
Memancar cerlag impianAnnuqayah, 18 Maret 2020
Biografi singkat:

M. Hidayat merupakan santri Annuqayah Lubangsa, dan mahasiswa INSTIKA Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Prodi ES, tempat kelahiran Jelbudan- Dasuk- Sumenep. Sekarang sedang berteduh di Gubuk Sastra Annuqayah (GSA). Ia aktif di Sanggar Kopi, Iksaputra.
Bisa kunjungi penulis di Fb: hidayat ad-dasuki Email: hidayataddasuki@gmail.com
Itulah Rampai Sajak #1
Tinggalkan komentar jika sahabat sajak suka dengan kumpulan sajak di atas.
Ingin memberikan masukan, sangat dipersilahkan!
Jangan lupa berbagi informasi ini kepada teman kalian!
Ingin karyanya dipublis? Kirim ke Surel: lelahbersajak@gmail.com
“Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri”
―