Rampai Sajak #3

Halo sahabat sajak!

Bagaimana kabarnya?

Semoga sehat selalu, kali ini kami akan berbagi tentang Rampai Sajak #3 buah karya sahabat sajak Fadli Ramdhani. Sudah penasaran? Baik langsung saja!

Rampai Sajak #3 – Rampai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah campuran atau kumpulan dari berbagai macam (buku, bunga, dan sebagainya). Kali ini kami akan berbagi kumpulan sajak buah karya sahabat sajak. Banyak surel masuk ke lelahbersajak@gmail.com salah satunya dari Fadli Ramdhani yang akan kami bagikan sekarang. Karya yang dikirim bermacam-macam, ada yang mengirim cerpen, artikel, puisi, bahkan kumpulan karya lainnya.

Baik langsung saja, inilah Rampai Sajak #3 buah karya Fadli Ramdhani:

Sececah Bisikan

Sosokmu mulai menunjukkan diri kembali
Bergandengan dengan pikiran-pikiran jenuh yang melintasi pelopor sebuah inspirasi
Pertanda kau kan kembali?
Pertanda kau kan pergi abadi?
Pertanda kekosongan yang akan mati?
Atau, hanya aku yang tak bisa pergi?
Mengenyami kepergianmu adalah hal yang terpaksa aku lakui
Hidup terus mengalir, tetapi aku menjalaninya sendiri
Tidak bersamamu lagi


Baca juga Rampai Sajak #2


Bersirkulasi
Seperti hari yang sudah-sudah
Menemui kekosongan
Linglung dengan diri sendiri
Menabalkan kedataran
Berdiskusi di atas keramaian
Mencari-cari pelampiasan atas kekosongan hati yang berujung tak mengubah apapun
Pemikiran yang berkumpul
Bertanya tanya atas kehampaan
Sial, otakku memanas
Sibuk memikirkan soal hati yang penuh dengan kekosongan
Tanda tanya yang tak kunjung buyar
Satu pertanyaan untukku, sampai kapan?

Baca juga

Mulai dari Ambyar hingga Unda, Inilah Kata-kata Gaul yang Masuk KBBI!


Itulah Rampai Sajak #3
Tinggalkan komentar jika sahabat sajak suka dengan kumpulan sajak di atas.
Ingin memberikan masukan, sangat dipersilahkan!
Jangan lupa berbagi informasi ini kepada teman kalian!
Ingin karyanya dipublis? Kirim ke Surel: lelahbersajak@gmail.com

“ORANG BOLEH PANDAI SETINGGI LANGIT, TAPI SELAMA IA TIDAK MENULIS, IA AKAN HILANG DI DALAM MASYARAKAT DAN DARI SEJARAH. MENULIS ADALAH BEKERJA UNTUK KEABADIAN”
― PRAMOEDYA ANANTA TOER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here